Friday 20 April 2012

Menikahlah Maka Rejekimu Akan Bertambah




Kisah Inspirasi dan pengalaman seorang teman yang mungkin bisa jadi inspirasi buat semua. Cerita di mulai pada tahun 2007. Tahun ini adalah tahun terburuk dalam kehidupanku. Bisnis reparasi Hp yang aku tekuni selama bertahun2 mulai lesu. Di karenakan pengkhianatan dari anak2 buahku yang menjual sebagian besar Hp yang di servis di tempatku sehingga aku harus mengeluarkan biaya hingga puluhan juta rupiah untuk mengganti ke pada konsumen2ku.

Modalku habis, sehingga penghasilan dari toko tersebut mulai tidak mencukupi untuk biaya hidupku. Aku harus menjual mobil dan motorku untuk tetep mempertahankan kelangsungan tokoku. Dan itu juga yang mulai membuatku malas bekerja.

Desember 2007.
Usahaku bener2 kacau dan akhirnya aku putuskan untuk menyerahklan usaha itu kepada 2 orang keponakanku, dan aku terlarut dalam penyesalan dan kebingungan.

Januari 2008.
Aku datang kepada seorang kyai di pati. Aku mengeluhkan semua apa yang terjadi padaku. Beliau mendengarkan semua ceritaku tanpa komentar. Setelah aku selesai, beliau berkata " menikahlah, dan rejekimu pasti bertambah", aku mencoba untuk membantah karena dengan kondisiku yang sekarang tidak mungkin bagiku bisa mempersiapkan pernikahan. Dengan tegas beliau berkata ' menikahlah, serahkan semuanya kepada Allah, Dia maha memberi dan dia Maha pengasih'.

Sepulang dari pak Kyai, aku bicara dengan pacarku soal kata2 pak Kyai. Alhamdulillah dia setuju dan orang tuanya juga setuju.

February 2008.

Tanggal pernikahanku sudah di tentukan akhir bulan ini, kami berdua masih di bungungkan dengan biaya yang harus kami keluarkan karena kami sama2 tidak punya uang. Kami berusaha meminimalisir semua biaya seminim mungkin. Bahkan undangan pernikahanku pun aku print sendiri. Dan alhamdulillah aku dapet utangan sebesar 5 juta rupiah dari seorang teman untuk biaya pernikahanku.

Akhir Februari 2008.
Akhirnya hari pernikahanku tiba. Dengan di anter oleh beberapa orang kakakku aku berangkat ke rumah calon istriku. Tepat jam 11 siang akad nikah di langsungkan. Bayangan kelam tentang masa depan yang harus kami hadapi setelah pernikahan ini terus terbayang. Tapi dengan tegas ku ucapkan akad nikah di depan calon mertuaku. Dan Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Aku resmi menikah dengan Istriku.

Beberapa menit kemudian hpku berdering tanda sms. Dan alangkah terkejutnya aku ketika aku baca itu adalah sebuah pemberitahuan dari bank bahwa ada transfer masuk ke rekeningku sebesar Rp. 45 juta. Aku beritahukan pada istriku tentang hal ini dan dia hanya tersenyum.

Malamnya istriku cerita bahwa beberapa hari ini dia berusaha untuk memasarkan furniture di internet dan uang yang masuk itu adalah deposit untuk order pertama kami. Antara senang dan cemas karena aku dan istriku bukan orang yang ahli di bidang ini.

Kami mulai order pertama kami seminggu setelah kami menikah. Berbagai rintangan dan halangan kami temui dalam usaha. Kami bertanya kesana kemari segala hal tentang furniture.

Berbagai rintangan dan kami hadapi selama 1 tahun pertama kami, dan alhamdulillah karena kami menghadapinya berdua, segala rintangan itu bisa kami hadapi.

Dan sekarang. setelah hampir 3 tahun kami menikah dan memulai usaha. Asset kami sudah lumayan, dan perusahaan kami sudah berdiri dengan kokoh dengan aset senilai milyaran rupiah.

Alhamdulillah ya Allah. Sebuah usaha yang kami rintis dengan modal NOL kini menjadi sebuah perusahaan yang membanggakan. Istriku bisa menyekolahkan adik satu2nya. Dan kami hidup bahagia.




http://tertawamu.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment